Selasa, 21 Juni 2011

RINTIHAN DI SELA PEMBANGUNAN



Oleh:Elvinator
Bumi yang hijau itulah Indonesia kaya akan sumber daya alam yang semestinya umat yang berada di bumi Indonesia sejahtera dan makmur dengan kekayaan yang dimiliki itu.namun ternyata tidak seperti yang sering kita saksikan, disela - sela ujung negeri ini banyak tangisan, bahkan ditengah keramaian kota derita kian menderah. Apa yang salah dalam negeri ini?diperkotaan dengan gedung - gedung yang menjulang dan ditaburi kendaraan yang menjamur dengan merk dan jenis yang bervariasi, mencerminkan seyogyanya negeri yang kaya, namun tidak dapat dimungkiri selain keadaan yang demikian itu ada  orang yang hampir  ada disetiap pinggiran kota dan hadir juga ditengah-tengah kota dengan tidak menghiraukan panasnya kota..mereka berjuang mengais hidup diganasnya persaingan negeri ini.Kemiskinan yang belum bisa teratasi dinegeri ini mencerminkan lukisan wajah bangsa yang kian semberaut sehingga kondisi seperti ini mempengaruhi secara negatif berbagai aspek kehidupan masyarakat,sering kita jumpai pemulung,pengamen, yang minta -minta demi kebutuhan hidup dalam menyambung nyawa sehingga apapun mesti dijalani,kendati demikianpun usaha dan upaya mereka tetap mengusik kaum berdasi dan segenap penguasa,tak jarang mereka di obrak abrik dan sudah biasa dikejar – kejar dengan alasan yang tiada mereka rasakan pada diri mereka. sehingga tidak jarang menciptakan suatu keadaan yang tidak stabil peristiwa demi peristiwa terjadi yang sering disebabkab oleh faktor kemiskinan dan kondisi ini membuat lingkaran yang tak berujung pangkal,dan keadaan seperti inilah yang membuat sulit masyarakat keluar dari masalah kemiskinan.Sedemikian adanya keadaan masyarakat Indonesia merongrong dalam kehidupan untuk tetap mempertahankan hidup namun pemerintah melihat ini tidak menjadi perhatian penuh, memang tidak semua masyarakat  Indonesia yang merintih dan menangis diselah kehausan para penguasa yang tak kunjung lega dari dahaga harta,sehingga tidak puas – puas dengan kekayaan yang ada,sehingga saudara setanah air sebangsa terabaikan, tertutupkah  hati nurani? ,hingga dibiarkan begitu saja padahal mereka yang mengais tanah sejengkal untuk bertahan hidup  itu merupakan penghuni bumi Indonesia.
Disaat Negara berkembang bernafsu berlari mengikuti Negara maju,keinginan sama seperti layaknya Negara maju itu secara tidak langsung memberikan pengaruh dan  menjadi cambuk menyiksa bagi masyarakat yang belum berkesempatan berkompetisi saat itu dan tidak bisa untuk masuk keadalam kompetisi yang selevel sehingga kompetisi mereka ikuti dengan apa yang mereka miliki ,  kompetisi yang begitu menindih masayarakat kalangan bawah ini  itu hanya bisa diikuti oleh masayarakat yang sudah berkembang secara finansial,mereka dengan leluasa bergerak karena mereka punya alat untuk itu. sehingga dengan pongah mereka membangun bangunan dan berbagai  fasilitas yang tiada mereka sadari mengusik masyarakat yang kian melarat,  intinya mereka yang selevel semakin jaya dan yang dibawah semakin terpuruk dan meringis.mulailah mereka membangun sarana untuk kesejahteraan mereka seperti misalnya  dibangun pasar modern dengan tujuan level mereka dan keuntungan untuk mereka, mall, dan super market lainnya sehingga lahan masyarakat mekin sesak, bahkan pemerintahanpun terkadang  dalam hal ini ikut andil  menyiksa masyarakat yang telah jatuh, mereka memikir mereka saja namun tidak memikirkan saudara mereka sebangsa dan setanah air,  terbukti dengan pembangunan yang dilakukan hanya dibidang – bidang yang mempermudah mereka dan ada keuntungan dibaliknya,seperti misalnya wacana pembangunan gedung Dewan Perwakilan Rakyat yang baru ini merupakan suatu bukti bahwa yang berkuasa memang leluasa menyiksa.sehingga kemiskinan seperti dipelihara,  kemiskinan yang belum kunjung usai kembali akan melahir kemiskinan jika aktor dalam pembangunan masih miskin nurani untuk sesama yang akan menyebabkan kesengsaraan berkelanjutan karena masyarakat dipaksa dalam kemiskinan dengan cara yang selalu menyulitkan maka hal seperti berikut akan sering muncul antara lain misalnya penganggruran,konflik dan ketidak seimbangan dalam masyarakat. Setelah melihat kondisi kemiskinan yang terjadi tentu tidak terlepas dari faktor – faktor tersendiri oleh Karena itu ada bentuk tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat itu sendiri  seperti usaha untuk merubah aspek manusia sebagai individu atau warga masyarakat, dalam hal ini tentu pembangunan yang paling utama adalah pada masyarakat dengan peningkatan kualitas manusia  secara merata tidak hanya kaum kaya semata.



Penulis Mahasiswa Sosiologi Tahun 2008

BERFIKIR KRITIS



“barang siapa yang keluar rumah untuk belajar satu bab dari ilmu pengetahuan, maka ia telah berjalan fisabilillah sampai ia kembali ke rumahnya”
Manusia tidak hanya diminta oleh tuhan untuk membaca alam, tetapi juga manusia dan hubungan sosialnya,  juga tentang penciptanya. begitu juga kita diminta senantiasa untuk berfikir setelah membaca suatu hal. kemudian setelah membaca , maka kita diminta untuk merenung kembali dan berfikir dengan akal yang telah di anugrahi kepada kita.
Jika manusia tidak mampu memberdayakan kemampuan nalar (reasoning power) dalam dirinya, maka manusia dalam keadaan “terputus”(dari mata rantai kehidupan) dan menjadi kehilangan arah. dengan kemampuan nalar pulalah, seseorang  dapat mencerna unsur-unsur penting yang ada di alam ini sebagai kesatuan sunatullah.
Kita harus memiliki prinsip kuat sebagai pegangan dan landasan pertama sebelum “membaca” realitas alam di hadapan kita.
Yakni :Surat Al-Alaq

Kamis, 21 April 2011

Permen Mint Berisi Empedu Dari Luar Negeri Untuk ndonesia


Indonesia yang merupakan Negara berkembang termasuk pada Negara dunia ketiga , dalam teori  pembangunan Negara dunia ketiga bahwa teori  pembangunan yang berusaha menyelesaikan masalah masalah yang dihadapi oleh Negara dunia ketiga itu sendiri,dalam sebuah dunia yang di dominisi oleh kekuatan ekonomi, ilmu pengetahuan dan militer  Negara adikuasa atau Negara industri maju.dengan demikian tentu teori pembangunan ini memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya diantara Negara berkembang,oleh karena itu lahir beberapa kelompok  teori dalam pembangunan ini seperti teori modernisasi, teori ketergantungan, reaksi ketergantungan yang tujuannya mencari apa saja yang menjadi  pengaruh dalam pembangunan suatu Negara yang berkembang.
Indonesia yang dewasa ini dirudung bencana yang silih berganti menyebabkan kerusakan dan gangguan yang saling mempengaruhi  satu dengan yang lainnya banyak pandangan tentang penyebab dari semua ini, kembalinya memang apapun yang terjadi dibumi ini tidak terlepas dari ulah manusia yang menjadi aktor-aktor perubahan dalam negeri ini baik secara struktural maupun yang natural, natural dalam artian bahwa isi bumi dan pembangunan yang tidak terlepas  dari andil manusia itu sendiri dalam pembangunan,dalam ilmu pengetahuan misalanya Keajaiban teknologi yang telah menyusutkan planet ini dalam hal komunikasi dan jarak, kini hadir bersamaan dengan jurang yang semakin lebar memisahkan kekayaan dan kemiskinan, pembangunan dan ketertinggalan.
Kendati demikian Indonesia tetap berupaya pembangunan terutama terlihat pada bidang  infrastruktur, namun indonesisa yang sudah terlanjur punya hutang banyak dari Negara luar selalu terbuka menerima bantuan dari pihak yang bersedia  bantuan yang sejenis pinjaman lunak namun ada udang dibalik bakwan.
Oleh    :Elvinator

Kamis, 24 Maret 2011

selamat datang

paradigma merupakan kelompok belajar yang di rilis oleh mahasiswa sosiologi